SKS KEMBALI MENYAMBANGI ADONARA

     Komunitas Sastra Kidung Semilir (SKS) mengagendakan akan kembali lagi menyambagi SMAN 1 Adonara Barat dalam bulan Oktober ini.
    Informasi kepastian komunitas  SKS kembali mengunjungi sekolah ini disampaikan kepala sekolah Yohanes Juang Boli,S.Pd, dalam rapat terbatas lini pimpinan hari ini Rabu (9/10) di ruang kerjanya. " Sekolah kita akan kembali dikunjungi komunitas SKS dibawah pimpinan Ibu Sussy Wiranatakusumah dalam bulan Oktober ini. Kehadiran komunitas ini bertepatan dengan akan dilaksanakan peluncuran buku antologi puisi karya siswa kita berjudul Selangit Puisi Di Tanah Mahar Gading dan buku cerita rakyat yang juga merupakan karya siswa dengan judul Adonara Dalam Legenda," terang John.

     Jauh sebelumnya sekolah ini sudah membangun MOU dalam kaitan penyelanggaraan kegiatan literasi di lembaga ini dengan telah terlebih dahulu menerbitkan buku antologi puisi siswa berjudul Selaut Sasstra Adonara tahun 2018 yang lalu.
     Kepastian kehadiran komunitas ini berdasarkan informasi dari pimpinan SKS ke pihak SMA Adonara Barat. Dari informasi yang diperolah pihak SKS yang sudah mastikan dirinya hadir dalam kegiatan lounching buku nanti  adalah Ibu Sussy Wiranatakusumah, Lingga Dwipa, dan ibu Tusila.
    Kehadiran Komunitas ini selain dalam rangka launching buku tetapi juga memberi motivasi dan edukasi dalam dunia kepenulisan dikalangan pelajar SMAN 1 Adonara Barat.***

       BRAM WAHANG

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PELAJAR SMAN 1 ADONARA BARAT LAUNCHING BUKU

Image
   Pelajar SMAN 1 Adonara Barat  berencana akan kembali melaunching 2 buku karya mereka dalam waktu dekat ini. Dua buku yang akan dilauncing ini berupa sebuah buku kumpulan legenda dan cerita rakyat Adonara dan sebuah buku antologi puisi.    Rencana SMA ini kembali melakukan launching disampaikan kepala sekolah SMAN 1 Adonara Barat, Yohanes Juang Boli, S.Pd ketika membuka kegiatan workshop literasi pada Rabu (02/10) lalu.    John Boli demikian ia disapa mengungkapkan kegembiraan atas capaian-capaian sekolah yang sungguh mengharumkan nama lembaga ini. Teristimewa dengan telah menerbitkan antologi.karya siswa tahun lalu berjudul Salut Sastra Adonara. Dimana siswa dalam karya-karya mereka seutuhnya mengungkapkan, menuturkan, menceritakan, dan mempromosikan tentang Adonara. Ini tentu sebuah dedikasi cinta yang teramat tinggi yang telah termanifestasi pada setiap karya mereka. "Sebagai kepala sekolah saya memiliki keharuan, rasa kagum, serta bangga pad...
Read more

DPP MARIA GORETI WAIWADAN BERI SOSIALISASI APP

Image
     DPP Santa Maria Goreti Waiwadan dalam persiapan memasuki masa puasa dan pantang, pada hari Senin (24/02/2020), menggelar sosialisasi  materi APP (Aksi Puasa Pembangunan) Keuskupan Larantuka Tahun 2020. Sosialisasi diberikan Tim DPP kepada para fasilitator yang menjadi utusan dari KBG-KBG di paroki ini. Sosialisasi yang dilakukan serempak di dua  tempat yakni pusat Paroki Waiwadan untuk wilayah timur dan wilayah barat di Gereja Santo Yoseph Kenariblolong. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada fasilitator agar mereka meiliki pengetahuan yang komprehensif tentang materi APP agar handal dalam memfasilitasi kegiatan APP dalam Katorde di masing-masing KBG.      Masa Prapaska bagi umat gereja lokal Keuskupan Larantuka sebagai sebuah saat berahmat (Kairos). Saat tampan untuk merenungkan rahasia sengsara, wafat, dan kebangkitan melalui kegiatan doa, puasa, dan sedekah. Semua kiblat hidup di masa Prapaska ini bermuara pada aksi ...
Read more

PANTAI HURUNG TERGERUS ABRASI

Image
         Pantai Hurung yang terdapat di wilayah otoritas Desa Hurung, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur terdampak abrasi hebat. Abrasi yang hebat ini akibat global warming yang menjadi persoalan mondial. Dampak abrasi yang terjadi di pantai Hurung sangat terasa dan cukup mengkhawatirkan. Abrasi yang terus terjadi sepanjang tahun belakangan ini selain menggerus dan memusnahkan tanaman juga memusnahkan lahan pertanian warga. "Lima tahun lalu tanaman komoditi kelapa yang telah tergerus dan mati itu jaraknya masih sangat jauh dari bibir pantai. Ya,bisa 20 sampai 15 meter daru air laut. Sekarang kenyataannya seperti ini. Sudah di bibir pantai, bahkan kelapanya pun musnah," tutut ibu Lus mengenangnya.      Sampai saat ini keluhan akan bahaya abrasi ini belum mendapat tanggapan dan perhatian serius oleh pihak manapun. Sementara abrasi masih terus terjadi tanpa jedah.***** Bram Wahang.
Read more