PANTAI HURUNG TERGERUS ABRASI

 

       Pantai Hurung yang terdapat di wilayah otoritas Desa Hurung, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur terdampak abrasi hebat. Abrasi yang hebat ini akibat global warming yang menjadi persoalan mondial.
Dampak abrasi yang terjadi di pantai Hurung sangat terasa dan cukup mengkhawatirkan. Abrasi yang terus terjadi sepanjang tahun belakangan ini selain menggerus dan memusnahkan tanaman juga memusnahkan lahan pertanian warga. "Lima tahun lalu tanaman komoditi kelapa yang telah tergerus dan mati itu jaraknya masih sangat jauh dari bibir pantai. Ya,bisa 20 sampai 15 meter daru air laut. Sekarang kenyataannya seperti ini. Sudah di bibir pantai, bahkan kelapanya pun musnah," tutut ibu Lus mengenangnya.

     Sampai saat ini keluhan akan bahaya abrasi ini belum mendapat tanggapan dan perhatian serius oleh pihak manapun. Sementara abrasi masih terus terjadi tanpa jedah.*****


Bram Wahang.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PELAJAR SMAN 1 ADONARA BARAT LAUNCHING BUKU

Image
   Pelajar SMAN 1 Adonara Barat  berencana akan kembali melaunching 2 buku karya mereka dalam waktu dekat ini. Dua buku yang akan dilauncing ini berupa sebuah buku kumpulan legenda dan cerita rakyat Adonara dan sebuah buku antologi puisi.    Rencana SMA ini kembali melakukan launching disampaikan kepala sekolah SMAN 1 Adonara Barat, Yohanes Juang Boli, S.Pd ketika membuka kegiatan workshop literasi pada Rabu (02/10) lalu.    John Boli demikian ia disapa mengungkapkan kegembiraan atas capaian-capaian sekolah yang sungguh mengharumkan nama lembaga ini. Teristimewa dengan telah menerbitkan antologi.karya siswa tahun lalu berjudul Salut Sastra Adonara. Dimana siswa dalam karya-karya mereka seutuhnya mengungkapkan, menuturkan, menceritakan, dan mempromosikan tentang Adonara. Ini tentu sebuah dedikasi cinta yang teramat tinggi yang telah termanifestasi pada setiap karya mereka. "Sebagai kepala sekolah saya memiliki keharuan, rasa kagum, serta bangga pada kalian anak-anakku. Kalian
Read more

PELAJAR SMAN 1 ADONARA BARAT TERBITKAN DUA BUKU BER-ISBN

Image
     Kembali lagi jagad literasi diperkaya  khazanah literaturnya dengan persembahan dua buku ber-ISBN dari para pelajar SMA Negeri Adonara Barat sebuah sekolah yang terletak di Kecamatan Adonara Barat kabupaten Flores Timur ini. Dua buku bergendre fiksi ini merupakan buku kumpulan puisi dan buku legenda. Buku hasil karya pelajar Adonara Barat ini merupakan buku jilid 2 dan 3 setelah sebelumnya lembaga ini telah melaunching buku kumpulan Puisi Selaut Sastra Adonara pada tahun 2018 yang lalu.     Dua buku tersebut masing-masing bertajuk Selangit Puisi di Tanah Mahar Gading yang merupakan antologi puisi siswa dan Adonara Dalam Legenda yang merupakan kumpulan cerita rakyat Adonara. Kedua buku ini khas menuturkan Adonara dalam aspek, seni, budaya, ritual, tradisi, pola bertani atau berladang, sampai pada kultus kosmik yang menjadi kirab hidup masayarakat Adonara.      Dua buku ini bisa dilahirkan lagi dari rahim SMA Adonara Barat karena perhatian serius pemerintah setempat pun pemer
Read more

MEMBACA CATATAN BUDAYAWAN, BERNARD TUKAN PADA "SELANGIT PUISI DI TANAH MAHAR GADING"

Image
     "Selangit Puisi di Tanah Mahar Gading selanjutnya disingkat (SPDTMG), merupakan buku bergendre fiksi. Buku antologi puisi pelajar SMAN 1 Adonara Barat ini, telah dilaunching oleh Bapak Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli,SH, pada Sabtu (30/11) silam. Buku ini merupakan buku yang ketiga,  berbarengan dengan fiksi kompilasi "Adonara dalam Legenda", setelah sebelumnya sudah dilaunching buku antologi puisi "Selaut Sastra Adonara".      Hal menarik dari kehadiran antologi puisi SPDMG ini adalah dengan dibedanya buku ini oleh budayawan, penulis, serta sastrawan NTT, Drs. Bernardus Tukan. Turut menjadi nara sumber dalam pembedahan buku ini, ibu Sussy S. Wiranarakusumah, Lingga Dwipa, John Dewa Bayu Samudera, Martin Paun, dan Bram Nonvivara Wahang, yang berada dan bernaung dalam komunitas Sastra Kidung Semilir. Sebuah komunitas sastra yang berbase camp di Solo, Jawa Tangah.      Bernard Tukan, dalam apresiasinya atas Kumpulan puisi SPDMG ini, meng
Read more