LITERASI TENUN IKAT GERAKAN CINTA BUDAYA
SMAN 1 Adonara Barat membekali setiap peserta didiknya agar memiliki kemampuan kompetitif melalui strategi layanan pendidikan baik secara akademik maupun non akademik dalam program kewirausahaan sekolah. Layanan pendidikan berpola demikian mengacu pada sebuah tujuan yang nyata yakni siswa memiliki jiwa dan keterampilan kewirausahaan, sehingga mereka akan menjadi warga negara yang produktif, inovatif, kreatif yang dilandasi nilai-nilai karakter bangsa dan mampu.berkontribusi pada kehidupan masyarakat. Hal demikian selaras dengan tujuan kurikulum pendidikan kita sekarang.
Implementasi nyata yang dilakukan di sekolah ini salah satunya adalah memperkenalkan tenun ikat dikalangan siswa sekolah ini. Memperkenalkan tenun ikat dimulai dari corak motif, komposisi benang, cara perajutan sesungguhnya sebuah gerakan literasi budaya yang nyata. Melalui kelompok.usaha siswa binaan sekolah ini, siswa sedang membaca, menyelami, memahami.budaya tenun ikat Adonara khususnya dan Flores Timur umumnya.
Kegiatan tenun ikat ini menjadi salah satu program ungulan eskul siswa. Siswa dilatih oleh mentor kompeten. " Kegiatan tenun ikat untuk siswa di sekolah kami didampingi mentor dari penenun yang berpengalaman dan kompeten. Ada dua ibu yang menjadi mentornya. Ibu Kristina Kabelen penenun yang berasal dari Desa Horowura Riang Baka dan Ibu Kristina Purwati yang sedang berdomisili di desa Kimakamak, kecamatan Adonara Barat. Kedua ibu ini mendampingi siswa dimulai dari meteri pembuatan motif sampai pada merajutnya menjadi selendang atau sarung, terang kepala sekolah Yohanes Juang Boli, S.Pd yang saat itu didampingi oleh guru PKWU ibu Felisitas Somi Juan,S.T.
Produk hasil tenun siswa rencananya akan dipamerkan dalam kegiatan unjuk kerja siswa bersama kelompok usaha kuliner, kerajinan bambu, menjahit, literasi, dan teater di bulan Oktober ini.***
BramWahang
Implementasi nyata yang dilakukan di sekolah ini salah satunya adalah memperkenalkan tenun ikat dikalangan siswa sekolah ini. Memperkenalkan tenun ikat dimulai dari corak motif, komposisi benang, cara perajutan sesungguhnya sebuah gerakan literasi budaya yang nyata. Melalui kelompok.usaha siswa binaan sekolah ini, siswa sedang membaca, menyelami, memahami.budaya tenun ikat Adonara khususnya dan Flores Timur umumnya.
Kegiatan tenun ikat ini menjadi salah satu program ungulan eskul siswa. Siswa dilatih oleh mentor kompeten. " Kegiatan tenun ikat untuk siswa di sekolah kami didampingi mentor dari penenun yang berpengalaman dan kompeten. Ada dua ibu yang menjadi mentornya. Ibu Kristina Kabelen penenun yang berasal dari Desa Horowura Riang Baka dan Ibu Kristina Purwati yang sedang berdomisili di desa Kimakamak, kecamatan Adonara Barat. Kedua ibu ini mendampingi siswa dimulai dari meteri pembuatan motif sampai pada merajutnya menjadi selendang atau sarung, terang kepala sekolah Yohanes Juang Boli, S.Pd yang saat itu didampingi oleh guru PKWU ibu Felisitas Somi Juan,S.T.
Produk hasil tenun siswa rencananya akan dipamerkan dalam kegiatan unjuk kerja siswa bersama kelompok usaha kuliner, kerajinan bambu, menjahit, literasi, dan teater di bulan Oktober ini.***
BramWahang
Comments
Post a Comment